teacher

teacher
be the fanatic of mathematics

Thursday, February 23, 2012

Surat Cinta Buat Bunda

Surat Cinta ini aku peruntukkan untuk seorang tersayang, Bunda di rumah, juga buat calon bunda yang akan menjadi bunda terbaik bagi nanda-nanda kelak.
Juara 1 Lomba Menulis surat Cinta untuk Orang Tercinta, amanah baru buatku yang notabene sangat baru masih anak bawang dalam bidang menulis. Bismillaah..


Kota Rantauan, 11 Februari 2012
Teruntuk Bunda-
            dengan segenap cinta.
Assalamu’alaikum, Bunda..
Saat pagi menyapa, saat siang menyengat, saat matahari kembali ke peraduan dan dingin mulai menusuk nadi, selalu ku bertanya, apa kabar Bunda saat ini?
Selalu kuberharap, Bunda dalam keaadaan baik, tak memikirkan hal yang membuatmu lelah, walau ku tahu pasti Bunda kuat menahannya, karena bunda adalah wanita paling perkasa yang pernah ada.
Jangan tanyakan kabarku Bunda, karena aku akan baik-baik saja dengan do’amu. Jangan tanya keadaanku, Bunda, karena aku akan selalu sehat dengan dengan do’a di setiap sujudmu dan aku akan berhasil dengan setiap lantunan dalam tahajjudmu.
Bunda,
Seriang aku bertanya, pernahkah aku membuatmu bangga? Pernahkan aku membuatmu bahagia?
Tapi aku takkan bertanya langsung padamu, Bunda, karena jawaban yang kau berikan adalah jawaban yang kongruen –persis sama: “Nak, kau selalu membuat orang tua ini bangga”, bahkan saat akku tak melakukan apa-apa pun membuatmu kecewa.
Terimakasih, Bunda, atas keikhlasan yang kau ajarkan, atas ketekunan yang kau tanamkan, atas sayang yang kau taburkan, atas cinta dan ketegaran yang selalu tampak. Aku akan selalu cinta bunda.
Bunda,
baru saja aku belajar akan cinta dan hakikat cinta. Dan mulai saat itu juga, maaf Bunda, aku akan aku akan menempatkanmu pada nomer dua, aku akan menomorduakanmu. Maaf, Bunda.
Sekarang aku tahu, cinta utamaku haruslah aku berikan pada-Nya, pada Rabb kita, Yang Telah Memberikan kasih saying kepada kita, kepada aku dan Bunda. Juga pada kekasih-Nya, Yang selalu mencontohkan kebaikan sepajan zaman – Mahabbatul  Ulaa.
Bunda, ternyata berbuat suatu kebaikan hanya demi Dia itu tidaklah mudah, sangat membutuhkan niat-dan perjuangan yang kuat. Seringkali aku menangis saat kecewa, saat inginku tak seperti ingin-Nya. Namun, akhirnay aku sadar sepenuhnya dan aku percaya, ada hal indah lain yang Dia persiapkan untukku dan untuk kesabaranku. Dia menetapkan sesuatu itu, karena Dia tahu aku dapat melaksanakannya, dan menjadikanku pribadi yang lebih baik. Semua itu tidak mudah,Bunda – aku sudah mencobanya berulangkali, namun bismillah, unda, aku takkan kecewa lagi.
Bunda, aku sedang berusaha menjadikanmu sebagai muhabbatul wustho-ku, agar Dia tak cemburu,  agar Dia lebih menyayangiku, juga mencintai Bunda yang telah mengizinkanku belajar akan hakikat cinta yang sebenarnya. Yang tentu saja belum aku penuhi.
Bunda bantu aku, agar tidak mendekati mahabbatul adna, karena Dia pasti akan marah dan Dia akan cemburu. Dia sangat Pencemburu, Bunda. Aku tak mau Dia jauh dariku. Aku takut merasa sendiri dan terjepit.
Satu kali lagi bunda, maaf, aku akan menomorduakanmu.
Satu yang sedang aku usahakan Bunda dan tidak pernah aku pungkiri, Aku cinta Bunda karena Allah.

Cahaya Kecilmu 

Tarararraa,,
walaupun nggak se- so sweet yang dinayangkan, tapi percayalah, aku menulisnya untuk Bunda tersayang dengan segenap cinta...

No comments:

Post a Comment