teacher

teacher
be the fanatic of mathematics

Friday, February 24, 2012

Orang Tua Masa Depan


Hai kaum muda yang merasa dalam keadaan selalu keren dan beruntung. Setiap kita pasti akan jadi tua dan jadi orang tua, mungkin gila kalau tidak mau menjadi orang tua, atau jika tidak gila, ia sedang menjalani hal yang tidak lumrah dalam kehidupannya.
Selagi masih muda dan masih memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari banyak hal, yang berstatus mahasiswa atau pelajar atau apapun status kamu saat ini, ayo belajar!
Belajar sesuatu yang belum kamu ketahui, belajar apa yang ingin kamu ketahui, belajar sesuatu yang kamu ingin dalami.

Belajar itu bisa didapat dari mana saja bukan? Tidak hanya sepaneng membaca buku tebal dengan kacamata yang tebal pula, tidak hanya menulis-menghitung angka yang berderet, tidak hanya dengan berpikir keras untuk mendapatkan jawaban. Belajar bisa dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. Belajar bisa didapat dari  membaca llingkungan, melihat alam, memahami ada apa di balik semua itu, hal indah apa yang Dia Ciptakan yang belum terkuak.
Dalam Q.S. al-'Alaq’: 1
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.”
- membaca yang tidak hanya sekedar membaca teks saja, memahami, menganalisis, mengadakan hipotesis, kemudain kesimpulan yang didapat.

Sebenarnya, hal yang akan saya bagikan di sini tidaklah sesakral yang kalian baca tadi. Hanya ingin berbagi tentang belajar-orang tua-sederhana. Belajar menjadi orang tua yang baik dan ideal dari sesuatu yang sederhana. Sederhana? Sesederhana apakah? Sesederhana menonton film. (hahahhaha, gitu aja kok repot banget kata pengantarnya ya? Harap maklum, masih kelas teri).

Orang tua, orang yang pertama ditemui anak saat pertama kali ia dapat melihat, suara orang tualah yang pertama kali didengar saat ia lahir ke dunia. Maka tak heran, guruku dulu pernah mengatakan: buah takkan jatuh jauh dari pohonnya. Ketika kau kaum muda, menginginkan anakmu kelak menjadi pribadi yang baik, jadikanlah pribadimu pribadi yang baik juga, karena ia akan meniru sikapmu, mengikuti setiap tindakanmu. Jadi, nggak terlalu lebai kalau dikatakan : Kamu saat ini adalah gambaran anakmu di masa mendatang.
Kenali karakter anak. Temukan dan bantu anak menemukan potensi terbesar dalam dirinya. Jangan paksakan sesuatu yang tidak ingin ia melakukan sesuatu di dalamnya. Hal ini akan menjadikannya tertekan. Ia akan lambat berkembang, atau lebih parahnya ia akan melampiaskan rasa tertekan itu dengan hal yang negative. Juga kenali kekurangannya,kalau bisa jadikan kekurangannya menjadi semangat baginya untuk melakukan hal yang jauh lebih baik lagi. Jangan sampai keadaannya seperti  Ishaan, seorang anak disleksi yang tidak diketahui karena orang tua selalu menuntut lebih tanpa mengenali potensi apa yang sebenarnya ada dalam diri Ishaan. Jangan perlakukan anak dengan cara kita, tapi fasilitasi anak dengan apa yang ia suka. Taare Zamen Paar, Ishaan, seorang anak yang istimewa. Bisa menjadi inspiring film buat kamu, orang tua di masa mendatang.

Hargai apa yang ia lakukan, berikan apresiasi terhadap apa yang telah ia peroleh dari hobinya, apapun itu, sesederhana apa pun itu. Hal ini akan memberikan ia semangat yang lebih untuk menggali hal besar dalam dirinya. Berikan ia waktu untuk bercerita tentang hal yang ia lakukan hari ini. Koreksi apa yang kurang dan tidak tepat, dengan bahasa yang tentu saja bukan berupa larangan akan tetapi gunakanlah arahan menuju hal yang lebih baik. Jangan katakan: Jangan! Serta berikan dorongan atas kegiatan positif yang ia lakukan seharian. Untuk hal ini, I Not Stupid Too, bisa menjadi referensi film yang cocok untuk di tonton. Lihatlah bagaimana Tom dan Jerry bersikap nantinya, atas waktu yang tidak pernah ada untuk keduanya, atas tuntutan lebih, dan tidak ada penghargaan di setiap hal yang mereka lakuka (film yang mendidik dan sedikit mellow, tapi kocak gilaa! Wajib ditonton untuk selluruh calon orang tua)
Hal yang tertulis di sini merupakan rangkuman dari beberapa referensi yang penulis dapatkan, baik dati buku, film (termasuk dua film di atas), atau hal nyata di kehidupan penulis.
Ada yang mau menambahkan referensi? Film? Buku? Cerita?

Silahkan.
Monggo, diaturi.
Tafadhol-tafadholii.
Please.:D
Cahaya - Kos Tercinta
Saturday, Feb 25th 2010


No comments:

Post a Comment